Dapatkan Informasi dan Artikel Terbaru Dari Blog Ini dengan Menambahkan Ke Daftar Favorit [ Klik Disini ]

Table of Content

Nada Motivasimu

Kenyataan adalah sebuah perjalanan hidup, sebuah tantangan, kegembiraan dan kesuksesan membuahkan sebuah pengalaman, semua orang mungkin berkata demikian. Terkadang manusia harus bisa menerima kenyataan berdasarkan hal yang telah terjadi dalam hidupnya. Keadaan itu membuat semakin besarnya tumbuh kedewasaan yang secara alami berkembang menjadi suatu tonggak kehidupan, memperkuat pondasi dari sendi-sendi kepribadian, dan naluri berpikir dari dalam hari, kuingin semuanya cepat berakhir, kataku.
Jalan yang penuh duri membuat hatiku terasa sakit dan nyeri, ibarat sebuah jarum menusuk-nusuk di telapak kaki yang begitu tipis tidak kuat menahannya. Mencoba menjalaninya kembali, namun tak banyak yang dapat kuperbuat, satu hal yang tersirat di dalam pikiran, tuntaskan semua masalah penuh keprihatinan.

Kulihat mereka hanya berbisik satu sama lain, bergoyang riang, bertepuk senang seolah tak menghiraukan aku yang kelam. Kicauan muncul mengingatkan aku kepada nada-nada indah, namun tidak bisa berbuat apa-apa..
Dasar, enyah kalian semua…
Tak ada perhatian
Tak ada rasa kasihan
Rasa nyeri begitu pedih, hadir disaat ku merintih, tak sanggup berkata-kata, apalagi untuk bernyanyi seperti mereka yang sedang bergembira.

Jauh kumemandang ternyata langkahku baru sebentar belum banyak berbuat, hanya sedikit yang kulihat. Hanya pohon-pohon yang rindang, aliran sungai kecil, burung-burung yang bersayap indah, dan bunga-bunga mawar yang tak banyak duri. Waktu itu aku merasa bahwa perjalananku akan baik-baik saja, tak banyak rintangan, tak banyak batu, duri ataupun harimau atau binatang buas yang mencoba membunuhku secara diam-diam, hanya berpikir bahwa pelangi selalu memberikan warna warninya di dalam kehidupan dan perjalananku.

Sungguh takjub memang……
Apalagi kulihat gunung yang semakin lari menjauh ketika kucoba mendekatinya. Dia ajak aku bermain, dia ajak aku untuk selalu berusaha mendakinya, katanya: “aku disini, disini dan disini, ayolah….jangan malas, berjuang terus, kamu jangan menyerah begitu saja….sebelum kau dikatakan seorang pecundang tak punya harga diri, tak mampu berbuat sebelum bertindak.

Dia juga berkata, “jangan jadi penakut atau kau harus kembali pulang ke pangkuan ibumu saja….Dasar orang tak berguna, bodoh, tolol…
Hei…Apa maksudmu berkata demikian?
Apakah kita harus bertaruh demi mempertahankan moral masing-masing?
Aku tau kamu memang cukup tegar, tapi aku yakin, aku bahkan lebih tegar dari yang kau punya.

Menghindari kenyataan yang berupa tantangan seperti itulah yang menjadi problematika bagi sebuah perubahan yang belum tau arah dan tujuan yang pasti, hanya terkatung-katung, masih mengambang namun penuh keyakinan di dalam pengalaman. Perubahan tak membentuk suatu objek kejahatan menjadi kebaikan atau sebaliknya kebaikan menjadi kejahatan, namun dapat membentuk perilaku seseorang menetralisir kejahatan dan bisa saja memperbesarnya.

Tetap Tegar Teman
Writer : Anz

Posting Komentar